6.314 Kepala Keluarga di Garut Terdampak Banjir Bandang

6.314 Kepala Keluarga di Garut Terdampak Banjir Bandang
Petugas membersihkan lingkungan pemukiman warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). ANTARA/HO-Diskominfo Garut

jpnn.com, GARUT - Banjir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berdampak pada 6.314 kepala keluarga (KK) atau 19.546 jiwa.

Sebagian warga sudah kembali ke rumah, ada juga bertahan di pengungsian.

"Yang terkena dampak itu ada 6.314 KK atau setara dengan 19.546 jiwa," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat mendampingi Kepala BNPB RI Letjen Suharyanto saat meninjau daerah terdampak banjir, Selasa.

Ia menuturkan hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan aliran sungai meluap kemudian menyebabkan banjir bandang melanda 90 desa/kelurahan tersebar di 14 kecamatan dengan daerah terdampak banjir dan longsor tercatat 137 titik.

Warga yang terdampak itu, kata dia, tercatat ada 242 KK harus mengungsi karena rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang dan tidak bisa lagi ditempati.

"Sebanyak 242 KK mengungsi, walaupun alhamdulillah sampai saat ini pengungsi kita berkurang karena rumah-rumahnya alhamdulillah ada yang masih bisa ditempati, walaupun ada beberapa yang tidak bisa ditempati kembali karena rusak," katanya.

Ia menyampaikan bencana banjir bandang di Garut itu karena adanya sungai besar yang meluap yakni Sungai Cimanuk dan Sungai Cikaengan, kemudian Sungai Cikandang menyebabkan banjir di Kecamatan Cikajang.

Selanjutnya ada Sungai Ciwalen, Sungai Cikendi, dan Sungai Cipeujeuh yang meluap dan menerjang pemukiman warga di Kecamatan Garut Kota.

Hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan aliran sungai meluap kemudian menyebabkan banjir bandang melanda 90 desa/kelurahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News