72 Sindikat Narkoba Dunia Beroperasi di Indonesia
Namun dalam sepekan terakhir, muncul perbandingan dengan pendekatan anti-narkoba di Indonesia setelah Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito memerintahkan polisi untuk menembak pelaku narkoba yang melawan saat penangkapan.
"Sudah saya katakan, sudahlah tegasin saja. Terutama pengedar-pengedar narkoba asing yang masuk dan sedikit melawan. Sudah, langsung ditembak saja. Jangan diberi ampun," kata Presiden Joko Widodo.
"Karena betul-betul kita ini ada pada posisi yang darurat di dalam urusan narkoba," lanjut dia.
Hukuman mati
Komjen Budi Waseso mengatakan tidak tahu berapa banyak pelaku telah terbunuh tahun ini, namun dia tidak meminta maaf atas mereka yang terbunuh.
"Kami menganggap mereka sebagai pembunuh. Mereka itu pembunuh," katanya.
Dia juga menyerukan peningkatan penggunaan hukuman mati, meski mengakui hal itu tidak ada dampaknya pada perdagangan narkoba sejak eksekusi dua warga Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dan lainnya.
"Anda belum bisa melihat dampaknya karena kita masih ragu dalam menerapkannya (hukuman mati) karena adanya tekanan dari luar negeri," katanya.
"Kita baru serius menangani kejahatan terkait narkoba baru-baru ini saja," jelasnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Pol.) Budi Waseso menyatakan Indonesia merupakan pasar obat terlarang "terbesar di dunia", dan tahun lalu ada 72 sindikat narkoba internasional yang beroperasi di sini.
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat