8 Dosa Menteri Agama Versi Habib Novel, Salah Satunya soal Khilafah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin punya sejumlah catatan hitam terkait Menteri Agama Fachrul Razi. Menurut dia, belum 100 hari menjabat, menteri agama itu sudah membuat banyak kegaduhan.
Dari catatan Novel, setidaknya ada delapan kerja atau perkataan menteri agama yang membuat gaduh publik. “Pertama, mengaku bukan menteri agama Islam, lalu kedua melarang cadar, ketiga melarang celana cingkrang,” ujar Novel kepada wartawan, Senin (9/12).
Kemudian, catatan hitam keempat ketika menteri agama hendak mengganti buku pendidikan agama Islam. Kelima, menteri agama juga berencana meluruskan paham menyimpang yang diduga dilakukan Ustaz Abdul Somad.
“Keenam, mengharuskan doa di masjid dengan bahasa Indonesia, ketujuh menghilangkan khilafah dari kurikulum, dan terakhir menghapus jihad dari kurikulum,” tambah Novel.
Mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) ini menyebut apa yang sudah dikakukan menteri agama itu sudah melanggar konstitusi dan Pancasila. Dia pun menyarankan agar DPR segera mengeluarkan rekomendasi kepada presiden untuk memberhentikan Menag Fachrul Razi.
“Dari DPR sendiri sudah berkali-kali menolak rencana ngawur menteri agama yaitu masalah cadar dan celana cingkrang, semoga kali ini DPR yang membahas rencana pelarangan khilafah dan jihad bisa juga membahas agar menag mengundurkan diri,” pungkas Novel. (cuy/jpnn)
Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin punya sejumlah catatan hitam terkait Menteri Agama Fachrul Razi.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Kemenag Targetkan Pembentukan Kampung Moderasi Beragama Percontohan di 34 Provinsi
- Diisukan Masuk Daftar Calon Menteri, Gus Miftah Berkomentar Begini
- Eddy Wijaya Buka Suara Soal Video Viral Pengakuan Fachrul Razi Dicopot dari Menteri Agama
- Menag Berharap Tuntunan Keagamaan Hindu Bisa Menangkal Pengaruh Negatif Arus Globalisasi
- Gus Men Pakai Seragam Banser, Presiden Jokowi: Saya Kira Danjen Kopassus
- Masuk Tahun Politik, Pesan Gus Yaqut: Santri Harus Pintar Pilih Pemimpin