8 Juta Orang Indonesia Alami Gangguan Penglihatan

“Inovasi baru menggabungkan VEGF dan Ang-2 adalah secercah harapan bagi pasien,” ungkapnya.
Menggabungkan dua inhibitor dalam satu suntikan membuka jalan baru bagi pengobatan penyakit mata.
Selain manfaat klinis, Faricimab menawarkan daya tahan yang lebih lama, yang berarti lebih sedikit suntikan bagi pasien.
"Terobosan ini memungkinkan pasien mendapatkan suntikan dengan selang waktu 4 bulan setelah tahun pertama, dibandingkan suntikan yang harus diberikan setiap sebulan sekali pada terapi yang sudah ada,” tuturnya.
Faricimab dirancang untuk menghambat jalur yang melibatkan Ang-2 dan VEGF-A.
Baik Ang-2 dan VEGF-A diperkirakan berkontribusi terhadap kehilangan penglihatan dengan mengganggu kestabilan pembuluh darah yang dapat menyebabkan terbentuknya pembuluh darah baru yang bocor dan meningkatkan peradangan.
Lebih lanjut, dia mengatakan seiring penelitian tambahan terus dilakukan, penghambatan kedua jalur telah terbukti dalam studi praklinis berpotensi memberikan manfaat yang saling melengkapi, dapat menstabilkan pembuluh darah.
Dengan demikian mengurangi kebocoran pembuluh darah dan peradangan. (esy/jpnn)
Ternyata ada 8 juta orang Indonesia mengalami gangguan penglihatan yang berakibat pada menurunnya kualitas hidup
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Cegah Penyakit Tidak Menular, Remaja Diminta Terapkan Pola Makan Gizi Seimbang