AASB Bakal Gelar Aksi Besar-besaran Tolak UU Cipta Kerja
Langkah tersebut dinilai penting untuk memenangkan tuntutan dan perjuangan kaum buruh dan rakyat.
Sementara itu Ketua Umum KSPSI yang juga Koordinator Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) Jumhur Hidayat mengatakan rapat akbar di Majalengka merupakan pesan kepada pemerintah dan DPR.
Pesan tersebut menyatakan bahwa perlawanan kaum buruh tidak akan berhenti terhadap regulasi yang merugikan kaum buruh dan rakyat Indonesia, sebagaimana halnya UU Cipta Kerja.
“Jadi, aliansi yang terdiri dari puluhan konfederasi dan federasi ini tidak akan pernah berhenti sebelum regulasi-regulasi yang meminggirkan orang kecil yang sudah terpinggirkan itu, dicabut,” ucapnya.
Menurut Jumhur, berdasarkan teori, pencabutan itu bisa dilakukan karena setiap perubahan dalam suatu kebijakan bisa dilakukan dengan berbagai cara.
“Kaum buruh tidak mengkudeta, tidak makar, tidak apa apa. Kami hanya menyatakan tidak setuju dengan kebijakan itu."
"Karena ada kebijakan lain yang buktinya selama puluhan tahun bisa membuat pertumbuhan ekonomi tinggi dan menciptakan hubungan yang harmonis antara pekerja dan pengusaha, tetapi mengapa sekarang dibuat aturan yang seperti itu,” ucapnya.
Jumhur lebih lanjut mengatakan rapat konsolidasi rencananya akan dilaksanakan di 20 titik, khususnya di Jabodetabek.
Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) berencana menggelar unjuk rasa besar-besaran untuk menolak UU Cipta Kerja.
- Kapolres Siak Manfaatkan Teknologi Drone untuk Mengawasi Pengamanan Unjuk Rasa Hari Buruh
- Din dan Jumhur Pimpin Aksi Tuntut DPR Gunakan Hak Angket
- Aliansi Mahasiswa & Pemuda Cinta Indonesia Gelar Aksi Damai Tolak Hak Angket
- Ada yang Minta Makzulkan Jokowi, Gulirkan Hak Angket
- 3.929 Personel Gabungan Amankan Demo di Depan Gedung DPR
- Ribuan Warga Cilacap Berikrar Dukung Pasangan AMIN