Aborigin Australia: COVID Bukan Pandemi Pertama Kami

'Tak pernah bisa menghancurkan kami'
Barbara Simms berharap dapat belajar lebih banyak mengenai apa yang terjadi pada leluhurnya.
"Saya berharap bisa kembali ke masa lalu, duduk bersama orang-orang tua dan bertanya seperti apa, bagaimana penyakit itu mempengaruhi tulang mereka, mempengaruhi kulit mereka."
Dia percaya dengan memahami rasa sakit leluhurnya, dan daya tahan mereka, akan dapat membantu pemulihan pada masyarakat Aborigin.
"Sebagai orang Aborigin kami masih terus berjuang untuk mendapatkan perlakuan yang sama."
"Kalian tak akan pernah bisa menghilangkan ke-Aborginal-an saya. Kalian tak akan bisa menghilangkan semangat saya."
"Kami, rakyat ini, kalian tak bisa menghancurkan kami. Kalian mungkin bisa menekuk kami, tapi tidak bisa menghancurkan kami."
Artikel ini bersumber dari Patient Zero, serial delapan bagian tentang wabah penyakit.
Kredit:
Editor dan produser digital:
Ada wabah penyakit yang tak akan pernah dilupakan oleh orang Aborigin Australia meskii terjadinya ratusan tahun sebelum COVID-19 lahir dan meneror dunia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya