Abrasi Pesisir Pantai Pangandaran Mengkhawatirkan
"Dulu pendaratan ikan bisa dengan mudah di bibir pantai, sekarang jauh sehingga banyak perahu yang rusak karena medan pendaratan yang sulit," kata Uu.
Tak ayal, beban pengeluaran nelayan bertambah untuk memperbaiki perahu yang rusak. Jauhnya tempat pendaratan pun mematahkan semangat nelayan untuk melaut. "Karena susah berangkat dan datangnya, maka minta dikeruk," tutur Uu.
Nantinya, kata Uu, pengerukan kawasan TPI Desa Legok Jawa juga berdampak positif terhadap pendapatan nelayan. "Akan ada peningkatan ikan dari nelayan. Sehingga pendapatan nelayan akan lebih baik dan kesejahteraan meningkat," ucapnya.
"Dan untuk (pengerukan) di sini harus memakai teknologi yang canggih. Kalau melakukan secara manual tidak (bertahan) lama. (Kalau) mengeluarkan dana, manfaatnya akan lebih lama," ujar Uu.
Adapun, Detail Engineering Design (DED) proyek pengerukan TPI Desa Legok Jawa diharapkan selesai pada 2019 sehingga proyek bisa dikerjakan mulai 2020. (ant/jpnn)
Abrasi di kawasan pantai Desa Citotok sudah mengkhawatirkan dan bisa memutus akses jalan di sekitarnya.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Dua Wisatawan Tenggelam saat Berenang di Zona Bahaya Pangandaran
- The Green Mangrove Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan
- Prabowo Kunjungi Ponpes Miftahul Huda, Uu Ruzhanul Ulum Berkata Begini
- Sambangi Nelayan Subang, Gus Imin Terima Keluhan Ancaman Abrasi
- Ustaz Sahabat Ganjar Tanam Bibit Mangrove Untuk Cegah Abrasi di Desa Selotong
- Kunjungi Kiai Asep Manonjaya, Ganjar Disambut Ribuan Santri, Dapat Hadiah Spesial