Aceh dan Ambon Banjir saat Masuk Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Aceh dan Ambon Banjir saat Masuk Kemarau, Begini Penjelasan BMKG
Warga berusaha melewati banjir. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra menyatakan sejumlah wilayah memiliki curah hujan tinggi, meski sebagian besar daerah di Indonesia akan memasuki musim kemarau.

Menurutnya, BMKG mencatat adanya peningkatan curah hujan yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Indonesia.

"Terutama di wilayah Sumatera bagian Utara (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) dan wilayah Ambon (Maluku)," ujar Agie di Jakarta, Selasa (13/7).

Agie menjelaskan tingginya curah hujan ini disebabkan oleh adanya aktivitas beberapa gelombang atmosfer, seperti MJO (Madden Julian Oscillation) yang terjadi sejak 3 Juli memasuki kuadran tiga (Samudera Hindia).

Dia mengatakan keberadaan gelombang atmosfer yang selalu bergerak ke arah timur ini secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan jumlah uap air.

"Khususnya di wilayah-wilayah yang paling dekat dengan wilayah perairan Samudera Hindia seperti wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat," imbuhnya.

Selain MJO, Agie mengatakan, Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin beberapa hari yang lalu juga sedang aktif di wilayah Sumatera bagian Utara.

Kombinasi dari aktivitas gelombang-gelombang atmosfer ini mengakibatkan terbentuknya pola-pola pertemuan angin di wilayah-wilayah tersebut.

BMKG menjelaskan sejumlah wilayah di Indonesia memasuki musim kemarau, namun daerah lain tetap mengalami curah hujan yang tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News