Acroyoga, Pose Ekstrem Gerakan Menawan

Acroyoga, Pose Ekstrem Gerakan Menawan
UNTUK PEMULA: Instruktur yoga Sari N. (atas) dan Shanker mempraktikkan salah satu pose sederhana acroyoga, yaitu bow pose. Guslan Gumilang/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - Mereka yang aktif di media sosial mungkin sudah tidak asing dengan acroyoga. Olahraga yoga dengan pose yang cenderung ekstrem itu sering dijajal selebriti. Sebut saja Sophie Navita, Titi D.J., Andien, dan Olla Ramlan. Mereka sering mem-posting aneka pose acroyoga di akun jejaring sosial. Makin hari, olahraga itu kian populer dan menjangkiti orang-orang metropolis.

Instruktur yang memiliki tiga studio yoga di Surabaya Sari N. mengatakan, setahun terakhir permintaan belajar acroyoga kepadanya meningkat pesat. Hampir setiap hari dia memberikan materi kepada murid-muridnya. Baik untuk kelas maupun privat. ’’Banyak juga yang baru pemula yoga, tapi langsung meminta acroyoga,’’ ucap Sari yang mengajar sejak 10 tahun terakhir tersebut.

Seorang beginner disarankan didampingi instruktur berpengalaman ketika melakoni aktivitas yang dikenal dengan gerakan-gerakan ekstrem tersebut. Acroyoga biasanya dilakukan berpasangan. Posisi di bawah menopang tubuh pelaku yoga di posisi atas. Instruktur biasanya berada di bawah dan muridnya di atas. ”Pose acroyoga ini sangat banyak. Sampai ratusan. Kalau masih pemula, ya diajari yang simpel dulu,” ujar Sari.

Salah satu yang paling sederhana adalah bow pose. Pada pose yang juga disebut dhanurasana itu, pelaku yoga yang berada di atas berpose menyerupai busur. Langkahnya adalah berbaring tengkurap di atas telapak kaki pelaku yoga posisi bawah. Lalu tekuk kedua kaki ke atas, pegang pergelangan kaki dengan kedua tangan, angkat tubuh menggunakan otot perut dan punggung, tahan 10 detik. ’’Meski terbilang mudah, manfaatnya sangat banyak,’’ papar Sari. Mulai melatih keberanian, kepercayaan, hingga kekuatan otot.

Tapi, khasiat yang paling terasa adalah bisa menjadi terapi bagi mereka yang sering merasa sakit punggung dan pinggang. ’’Khasiatnya bergantung pada kebutuhan. Bagi yang penakut, bisa sebagai terapi rasa takut. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai terapi fobia ketinggian,’’ ucap Sari.

Untuk pose yang rumit, Sari mencontohkan side split balancing. Gambaran gerakannya, pelaku yoga di posisi atas melakukan pose split on the air, tepatnya saat kaki pelaku yoga posisi bawah mengangkat badannya. Pose itu sulit karena tidak semua orang menguasai gerakan side split.

Usia berapa kebanyakan peminat acroyoga? Umumnya mereka yang masuk usia produktif. Tapi, itu bukan patokan baku. Sebab, Sari punya murid dengan usia 75 tahun dan masih mampu melakukan acroyoga. ”Tapi, memang orang itu terbiasa berolahraga sejak muda,” tutur Sari.

Intensitas melakukan yoga bergantung pada pelakunya. Umumnya seminggu tiga kali. ’’Tapi, ada yang melakukan yoga 14 kali dalam seminggu karena sudah menjadi semacam kebutuhan,’’ imbuhnya.

Mereka yang aktif di media sosial mungkin sudah tidak asing dengan acroyoga. Olahraga yoga dengan pose yang cenderung ekstrem itu sering dijajal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News