Ada Pijat dan Laundry Gratis di Pencarian AirAsia

Ada Pijat dan Laundry Gratis di Pencarian AirAsia
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan dan diangkat oleh tim pencari. FOTO: PRASETYO UTOMO / POOL / AFP

jpnn.com - AKTIVITAS di Lanud Iskandar Pangkalan Bun terus bergeliat di tengah operasi pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501. Para anggota Basarnas, TNI-Polri sampai para awak media sibuk dengan tugasnya masing-masing. Tak pelak rasa lelah mendera fisik bahkan psikis mereka.

Kondisi seperti itu membuat masyarakat dan para relawan di Pangkalan Bun tergerak membantu sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing. Ada yang menyediakan makanan secara gratis, bahkan ada pula yang menyediakan jasa laundry hingga pijat gratis seperti yang dilakukan relawan Rumah Zakat cabang Pangkalan Bun.

Para relawan Rumah Zakat itu sengaja membuat stand di komplek Lanud Iskandar yang memberikan jasa pijat gratis serta cuci pakaian gratis. Dan, stand yang setiap hari sedikitnya dijaga oleh 5 orang relawan itu tak pernah sepi, mulai dari anggota tim SAR, aparat keamanan hingga para jurnalis.

“Sebenarnya kami ingin membantu di lapangan, tapi kami pikir tidak mungkin, jadi dengan layanan ini berharap sedikit membantu mereka seperti para tim yang terlibat dalam evakuasi korban dan pesawat, maupun para jurnalis yang mungkin kelelahan dan juga sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk mencuci pakaian mereka,” tutur Jery, salah seorang anggota relawan Rumah Zakat kepada Kalteng Pos, Sabtu (10/1).

Menurut Jery, untuk melancarkan aktivitas mereka, selain menurunkan anggota relawan Rumah Zakat, pihaknya juga melibatkan sejumlah mahasiswa di Pangkalan Bun.

“Alhamdulillah, pijat gratis dan juga laundry sangat banyak peminatnya. Dalam sehari saja untuk laundry bisa paling sedikit 40 kilogram. Apalagi untuk pijat gratis, banyak yang datang dari anggota TNI, POLRI dan juga dari wartawan yang bertugas disini. Kami senang dan bersyukur sudah membantu walalupun dengan seperti ini, karena musibah ini juga musibah kita, musibah yang menimpa para korban juga adalah saudara kita,” kata Jery.

Tak berbeda dengan Jery, Hadi salah satu tukang pijat yang stand by di stand tersebut juga mengaku sangat senang membantu para relawan dengan keahliannya memijat.

“Meskipun tidak dibayar saya siap, ini atas dasar hati nurani saya, dengan ini juga sedikit membantu mereka yang kelelahan bekerja tanpa henti. Ya, saya hanya bisa membantu dengan tenaga dan kebisaan saya,” ujar Hadi sembari memijat salah seorang jurnalis yang keseleo.

AKTIVITAS di Lanud Iskandar Pangkalan Bun terus bergeliat di tengah operasi pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501. Para anggota Basarnas,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News