Ada Pocong Malah Ngakak

Ada Pocong Malah Ngakak
GMHRPH. Foto: Jawa Pos

"Sampai-sampai, kami harus menolak (pendaftar)," kata Ardyan.

Dalam GMHRPH edisi pertama dua tahun lalu, yang diundang adalah para pelawak, musisi, event organizer, dan wartawan. Sekuel kedua dan ketiga, peserta semakin variatif. Tapi, kata Ardyan, panitia tetap berusaha memfilter.

Misalnya, pendaftar A akan ditanya tahu acara tersebut dari siapa. Terus, nama yang disebutkan akan dihubungi untuk mengonfirmasi apakah benar kenal dengan si A. Kalau benar, si A boleh berpartisipasi.

 "Tapi, kalau ternyata dia bohong, kami tolak," tegas Ardyan soal seleksi peserta yang non pegiat seni.

Kostum para peserta tahun ini juga semakin meriah. Apalagi ada penghargaan untuk kategori kostum terbaik, kostum terburuk, dan kostum favorit.

Karena bersifat senang-senang, hadiah yang diberikan pun berupa plakat sederhana. Plakat itu tak boleh disimpan selamanya. Sebab, statusnya bergilir. Kalau gagal mempertahankan gelar, tahun depan trofi itu berpindah tangan.

Gelar kostum terbaik akhirnya direbut Trihadi Yulianto lewat kostum Danbo. Danbo adalah karakter boneka kotak kardus asal Jepang. Nanang -panggilan Trihadi Yulianto- mengaku hanya bermodal Rp 15 ribu untuk membuat kostum yang dikenakannya itu.

Uang itu dihabiskan untuk membeli selotip dan lem. Sedangkan bahan dasar kardus didapat di lokasinya bekerja. "Saya dapat ide Danbo ini secara iseng," kata Nanang.

DI halaman Vila Esti Laras, Kaliurang, Jogjakarta, Kamis malam (20/8) itu, Wonder Woman berbincang hangat dengan Sinterklas. Di sudut lain, Wiro

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News