Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?

"Kami juga mengukur melalui pengukuran computable general equilibrium, di mana konsumsi rumah tangga ini pastinya akan tergerus ketika PPN 12 persen ini dinaikkan. Kurang lebih akan menurunkan 0,26% konsumsi rumah tangga," jelas Andry.
"Kita tahu sendiri 60 persen dari perekonomian Indonesia, di-generate dari konsumsi rumah tangga, sehingga efeknya akan ke pertumbuhan ekonomi."
Andry menambahkan ketika PPN naik jadi 12 persen dan tidak ada pembenahan dalam importasi, masyarakat akan beralih ke produk impor yang lebih murah.
Bila ini terjadi, produk domestik tidak terserap sehingga menyebabkan industri tertekan dan berdampak pada efisiensi tenaga kerja.
Tapi Dr. Prianto dari IKPI mengatakan kenaikan tarif PPN merupakan langkah yang tepat.
“Kenapa tepat? Karena memang pemerintah kan butuh dana besar. Caranya apa? Memperluas objek, meningkatkan tarif."
"Dengan penerimaan pajak yang punya pertumbuhan lebih besar dari PDB (Produk Domestik Bruto), negara punya keleluasaan untuk membagi, meredistribusi pajak itu dalam bentuk government spending," jelas Dr Prianto.
Apa kata warga?
Daniel Tarigan, salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mengaku meski tidak terdampak langsung oleh kenaikan PPN, bisnisnya akan terpengaruh dengan makin melemahnya daya beli masyarakat.
Mulai tahun depan, Pajak Pertambahan Nilai atau PPN rencananya akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen, pakar menjelaskan apakah ini langkah yang tepat
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka