Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 9 Triliun, Masih Jauh Dari Target
jpnn.com - JAKARTA – Realisasi kontrak baru yang diraih PT Adhi Karya melonjak. Hingga akhir Agustus lalu, emiten berkode ADHI itu sudah mengantongi Rp 9 triliun.
Artinya, ada pertumbuhan sebesar sembilan persen dibandingkan periode yang sama 2015 lalu.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, kontrak paling banyak perseroan berasal dari badan usaha milik negara (BUMN) serta pemerintah. Kontrak paling besar yang didapatkan perseroan adalah renovasi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) senilai Rp 800 miliar.
Selain itu, pembangunan jalan tol di Lampung senilai Rp 2 triliun. Budi mengungkapkan, bahwa target kontrak baru samai akhir tahun ini sebesar Rpr 25 triliun.
Oleh sebab itu, raihan kontrak sampai saat ini masih cukup jauh dari target.
“Sisa dari target kontrak berasal dari proyek light rail transit (LRT) sebesar Rp 20 triliun,” ujar Budi di Jakarta, pekan lalu.
Perseroan memperkirakan bakal menandatangani kontrak konstruksi LRT pada November tahun ini.
Apabila kontrak LRT masuk maka kemungkinan perolehan kontrak baru Adhi Karya akan melebihi target tahun ini.
JAKARTA – Realisasi kontrak baru yang diraih PT Adhi Karya melonjak. Hingga akhir Agustus lalu, emiten berkode ADHI itu sudah mengantongi Rp
- UU Cipta Kerja Wujudkan Ekonomi Indonesia Lebih Inklusif
- Puncak Arus Balik Lebaran, Penumpang Whoosh Tembus 21.500 Orang
- Kominfo Buka Pendaftaran Peliputan Acara World Water Forum ke-10
- Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?
- HUT ke-26, Kementerian BUMN Terus Genjot Hilirisasi Pertambangan
- 2024, Sebegini Biaya Layanan Penjualan di e-commerce