Adian Napitupulu Heran Ada Orang Tolak Ide Jokowi Malah Mendapat Posisi

Adian Napitupulu Heran Ada Orang Tolak Ide Jokowi Malah Mendapat Posisi
Anggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu. Foto: dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pentolan aktivis'98 Adian Napitupulu punya penilaian tersendiri terkait pandangan sejumlah pihak yang menilai jatah jabatan komisaris BUMN untuk pendukung Jokowi di Pilpres 2019 bisa merusak perusahaan-perusahaan pelat merah, karena pengelolaannya bakal tidak akan profesional.

Adian Napitupulu membantah anggapan seperti itu. Menurutnya, orang yang berkecimpung di partai politik juga banyak yang punya kemampuan mengelola perusahaan.

"Memangnya kalau orang partai pasti tidak profesional? Saya kira tidak ada hubungannya sama sekali," ujar Adian dalam 'Bincang Santai Dengan Adian Napitupulu' yang disiarkan langsung di YouTube, Kamis (23/7).

Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan, menjadi surelawan atau bagian dari partai politik pendukung Jokowi, merupakan pilihan politik. Tidak ada hubungannya dengan profesi.

"Jangan, ketika ada parpol pendukung kadernya masuk, dianggap minta jatah, balas budi. Kalau bukan pendukung Jokowi, lantas siapa yang mengisi posisi itu? Mereka yang anti-Jokowi?," ucap Adian.

Adian kemudian mengingatkan, perusahaan-perusahaan pelat merah sangat berperan penting bagi kemaslahatan hidup masyarakat Indonesia.

Karena itu, penting mereka yang menjabat di perusahaan BUMN memiliki ide yang sama dengan visi misi Jokowi membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Bagaimana agar nawacita bisa sampai ke bawah? Syaratnya, mereka yang duduk di komisaris dan BUMN adalah yang setuju dengan nawacita dan ide Jokowi. Bagaimana bisa yang dulu tak setuju dan menolak tujuan Jokowi, malah mendapatkan posisi?" katanya.

Adian Napitulu mengungkapkan panjang lebar soal para pendukung Jokowi di Pilpres 2019 yang menduduki jabatan komisaris BUMN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News