Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting 

Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting 
Ketua Umum Adinkes, M. Subuh menjelaskan, sebagai mitra pemerintah, pihaknya ikut mendorong perangkat desa melakukan kontrol terhadap stunting. Foto: source for jpnn

Program Generasi Maju Bebas Stunting Award 2025, Nutrical, dan Buku Dana Desa yang diuncurkan melibatkan semua pihak untuk pelaksanaan program hingga satu tahun ke depan. Ini adalah partisipasi masyarakat yang diwakili oleh Adinkes, sambung Subuh.

Pada kesempatan sama, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali, I Wayan Sumarjaya mengatakan perlunya mendorong kehadiran desa-desa peduli kesehatan untuk pecegahan penyakit dan pengentasan stunting. 

“Kami selalu mendorong hadirnya desa peduli kesehatan, yaitu desa yang menempatkan isu kesehatan sebagai arah dan prioritas utama dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa," kata I Wayan Sumarjaya.

Dia menjelaskan, tantangan kesehatan masyarakat desa sangat komplek. Di antaranya akses terbatas ke layanan dasar kesehatan, kurangnya tenaga medis, penyakit menular dan tidak menular serta gizi buruk dan stunting.

Oleh karena itu sosialisasi berbasis kearifan lokal diperlukan, serta dukungan pemberdayaan, kolaborasi dan prioritas penggunaan dana desa dalam penyediaan layanan dasar kesehatan di desa akan menciptakan masyarakat yang sehat, kuat dan sejahtera. 

Senada itu, Wakil Menteri Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria yang turut hadir membuka acara mengatakan pihaknya telah berkomitmen turut serta dalam pengentasan stunting. “Kementerian Desa juga berkomitmen dan konsisten akan menyiapkan dana desa. Kami berharap semua perangkat desa memberikan perhatian lebih baik agar penggunaan dana desa dialokasikan dalam jumlah yang cukup untuk menurunkan stunting serta berbagai penyakit,” jelas Ahmad Riza Patria. 

Dia menambahkan intervensi akan penekanan angka stunting menjadi hal yang krusial baik dari aspek deteksi dini hingga pemenuhan asupan nutrisi yang tepat. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Samarinda dr Rudi Agus dalam paparannya mengatakan pencegahan stunting yang penting diperhatikan ialah pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus (PKGK). PKGK adalah pangan olahan yang diproses atau diformulasi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi tertentu karena kondisi fisik/fisiologis dan penyakit/ gangguan tertentu. (esy/jpnn)

Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) mendorong pemanfaatan dana desa untuk penuntasan stunting

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News