Adu Inovasi Bahan Bakar

jpnn.com - SURABAYA - Awalnya, Spektronik 8 melaju dengan baik. Di tengah perjalanan, tepatnya setelah 20,7 meter, mobil itu mulai keluar dari lintasan. "Ketika start, kami salah mengatur arah mobil. Tim meletakkannya sedikit menyerong," ujar Moh. Irwan Fatkhur Rozy, teknisi dalam tim.
Spektronik 8 merupakan salah satu peserta ICECC (Indonesia Chemical Engineering Car Competition) di gedung Pusat Robotika ITS kemarin (12/4). Itu adalah kompetisi inovasi pembuatan bahan bakar mobil dengan memanfaatkan reaksi kimia. Ajang ICECC merupakan rangkaian acara Chernival 2014.
Awalnya, lomba tersebut diikuti 23 peserta. Setelah seleksi administrasi, hanya 12 peserta yang masuk final. "Tahun ini beda karena ada peserta dari luar negeri yang ikut. Salah satunya Universiti Teknologi Petronas Malaysia," kata Binsar Nababan, ketua Chernival 2014.
Selain Spektronik 8, ITS juga menyertakan Spektronik 7. Menurut Jeffry Ratama, leader teamSpektronik 7, ada perbedaan bahan yang digunakan. Pada Spektronik 6, digunakan hidrogen peroksida dan KI yang menghasilkan oksigen ramah lingkungan. "Namun, pada Spectronik 7, kami menggunakan batu kapur," tuturnya. Alasannya, selain persediaan batu kapur di Indonesia banyak, batu itu menghasilkan panas.
Targetnya, mobil itu dapat mencapai 19 meter. Sayang, mobil tersebut hanya mampu bergerak sepanjang 16,77 meter. "Ya agak sedih," kata Jeffry. (ind/c11/ai)
SURABAYA - Awalnya, Spektronik 8 melaju dengan baik. Di tengah perjalanan, tepatnya setelah 20,7 meter, mobil itu mulai keluar dari lintasan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan