Adu Kuda di Muna Terancam Punah
Senin, 31 Desember 2012 – 01:54 WIB

Adu kuda jantan di Muna terancam punah. Foto: Getty Images
Bagaimana sehingga kuda-kuda itu bisa berkelahi. Kuda yang dapat diadu hanyalah kuda jantan dan telah berusia dewasa. Untuk mengetahui kuda jantan telah memasuki usia dewasa, dari munculnya gigi taring. Kuda-kuda jantan tersebut berkelahi mempertahankan kuda betina, yang hendak diambil oleh kuda jantan lawannya.
Baca Juga:
"Kuda jantan mempertahankan harga dirinya, karena pasangannya akan diambil,"ungkap Abdul Karim, menyampaikan "resep" memperkelahikan kuda.
Atraksi memperkelahikan kuda, cerita Abdul Karim, sudah ada sejak jaman dahulu kala, sejak sistem perintahan masih kerajaan. Perkelahian kuda kala itu diperagakan untuk menghibur tamu-tamu kerajaan, atau hiburan masyarakat menyambut hari besar lain. Misalnya, musim tanam atau musim panen.
Perkelahian kuda di mulai sejak kerajaan Muna dipimpin oleh Omputo Sangia. Kuda-kuda tersebut didatangkan dari daerah Sumbawa. Mereka hanya meneruskan tradisi yang telah ditinggalkan oleh para pendahulunya.
PACUAN kuda tentunya sudah familiar terdengar. Di negara manapun, kuda diperlombakan untuk adu kecepatan. Namun di Muna, Sulawesi Tenggara kuda diperkelahikan.
BERITA TERKAIT
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang
- Baliho di Jalan Protokol Pekanbaru Ditertibkan, Menteri Kehutanan Apresiasi Ketegasan Wali Kota
- Sempat Dikira Bangkai Hewan, Mayat Pria di Kampar Bikin Gempar
- Sachrudin Lantik 3.419 PPPK Kota Tangerang, Ini Pesannya
- Beraksi Belasan Kali, Pelaku Pemalakan di Minimarket Palembang Ditangkap
- Ponpes Mambaul Maarif Buka Beasiswa Santri dan Mahasantri