Aduh! Kurs Rupiah Makin 'Nyungsep', Selasa Pagi Tembus Rp 14.433 Per USD
Tim riset juga menuliskan, setelah turun sekitar empat persen pada kuartal terakhir 2020, USD telah menguat hampir 2,5 persen pada 2021, hingga hari ini.
Hal itu menyebabkan investor memperkirakan kenaikan secara luas dalam tingkat yield AS yang dapat membebani penilaian ekuitas dan meningkatkan permintaan untuk mata uang AS.
"Data ekonomi AS akhir-akhir ini juga mendukung penguatan USD seperti laporan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian yang menambahkan 379 ribu pekerja pada bulan lalu," papar tim riset.
Indeks USD pada pukul 20:46 WIB Senin (8/3) terlihat menguat sekitar 0,3 persen di level 92,23, yang merupakan level tertinggi sejak akhir November.
Pada Senin (8/3) lalu, rupiah ditutup melemah 60 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp14.360 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.300 per USD. (antara/jpnn)
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi masih kembali terkoreksi.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Pemerintah Diminta Perkuat Pengaturan terkait Impor Barang
- Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?
- Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD
- Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
- Syarief Hasan Komentari Nilai Tukar Rupiah yang Terus Turun, Simak