Afrika Tetap Bangga pada Ghana

Afrika Tetap Bangga pada Ghana
BERJUANG - Para pemain Ghana ketika momen adu penalti lawan Uruguay, di Stadion Soccer City, Johannesburg, Jumat (2/7). Foto: Paul Gilham/Getty Images/FIFA.com.
BENUA Afrika kehilangan semua wakil di perempat final Piala Dunia 2010. Cukup ironis, mengingat ini merupakan Piala Dunia perdana yang digeber di tanah Afrika. Ghana yang menjadi harapan terakhir harus takluk di tangan Uruguay melalui adu penalti.

Namun, publik Benua Hitam itu tetap bangga terhadap Asamoah Gyan dkk. Bagaimanapun juga, tersingkir lewat babak tos-tosan merupakan kekalahan yang terhormat. Apalagi, sepanjang laga The Black Stars"sebutan Ghana"tampil lebih menawan.

"Afrika tidak dipermalukan. Meskipun Gyan gagal mengeksekusi penalti di menit terakhir perpanjangan waktu, dan gagal mengantar Ghana ke semifinal, Gyan tetap berhak mendapat respek yang tinggi dari Afrika," papar Chris Tabenyang, seorang pengusaha asal Kamerun.

Ghana merupakan tim Afrika terakhir yang tereliminasi. Sebelumnya, Kamerun, Nigeria, Pantai Gading, plus tuan rumah Afsel sudah duluan rontok di fase grup. "Istri saya baru saja melahirkan. Awalnya saya ingin memberi nama Samuel Eto'o (striker Kamerun, Red) buat anak saya. Tapi sepertinya nama Asamoah Gyan bagus juga," lanjut dia.

BENUA Afrika kehilangan semua wakil di perempat final Piala Dunia 2010. Cukup ironis, mengingat ini merupakan Piala Dunia perdana yang digeber di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News