Ahli Teknik Sipil Kita Ciptakan Beton Bisa Terapung

Ahli Teknik Sipil Kita Ciptakan Beton Bisa Terapung
Rudi Febrijanto (tengah), Fahmi Aldiamar (kanan), Peneliti Mortar Busa di Pusat jalan dan jembatan (pusjatan), Selasa (4/4/2017) saat ditemui Laboratorium Geoteknik Pusjatan Kementerian PU di Bandung. FOTO : JUNEKA/JAWAPOS

Sebagai gambaran, air memiliki massa jenis 1 ton/m3. Sedangkan mortar busa itu hanya 0,6 ton/m3. Jadi, lebih ringan.

Rudy lantas menunjukkan contoh mortar busa yang dicetak dalam bentuk silinder padat setinggi 20 cm dengan diameter sekitar 10 cm.

Meski terlihat padat, mortar busa bisa diangkat dengan satu tangan saja.

”Kalau bukan mortar busa, setidaknya butuh dua tangan untuk mengangkatnya,” ujar Rudy.

Salah satu sisi ujung beton itu lalu dikupas. Dia meminta untuk melihat lebih dekat struktur beton tersebut. ”Seperti ada pori-porinya kan?” katanya memancing penasaran.

Beton itu memang terlihat tidak betul-betul padat mampat. Ada rongga-rongga kecil sekali yang menyebar di seluruh struktur.

”Itulah rahasianya yang bikin ringan. Rongga berisi udara,” ungkap alumnus Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, tersebut.

Rudy pun mengurai kisah penemuan mortar busa. Kisahnya berawal dari berbagai masalah yang muncul saat menjalankan proyek pembangunan infrastruktur di daerah gambut.

Ahli teknik sipil kita menorehkan prestasi level dunia. Kreasi mereka diberi nama mortar busa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News