Airlangga Sebut Omoda E5 Berbasis Baterai Nikel, Chery: Kami Gunakan LFP

Airlangga Sebut Omoda E5 Berbasis Baterai Nikel, Chery: Kami Gunakan LFP
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri peluncuran Chery Omoda E5 di Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024). Foto: Dedi Sofian

Mobil asal Tiongkok itu sudah dirakit dan diproduksi secara lokal (Completely Knocked Down/CKD) di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Bekasi, Jawa Barat.

Chery Indonesia berkomitmen untuk segera meningkatkan TKDN hingga 60 persen, untuk memperbesar lokalisasi produk yang pada akhirnya dapat membantu mereka memiliki pasokan baterai lokal.

Diketahui, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia.

Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel di dunia diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton pada 2022, dan total produksi nikel Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48 persen dari total produksi nikel dunia sepanjang tahun lalu.

Sebelumnya, Menko Airlangga menghadiri acara peluncuran Chery Omoda E5. Ketua Umum Partai Golkar itu bahkan menjajal langsung mobil listrik itu di sekitaran Park Hyatt.

Seusai menjajal mobil listrik itu, Airlangga pun menyebut bahwa Omoda E5 menggunakan baterai nikel.

"Kalau ini (Chery Omoda E5,red) pakai nikel," kata Menko Airlangga. (ddy/ant/jpnn)


Chery Sales Indonesia (CSI) mengumumkan bahwa Omoda E5 menggunakan baterai dari bahan dasar litium atau Lithium Ferro Phosphate (LFP), bukan berbasis nikel.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News