AirNav: Gangguan Balon Udara Liar Menurun Drastis

AirNav: Gangguan Balon Udara Liar Menurun Drastis
Balon udara. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - AirNav Indonesia mencatat ada penurunan yang signifikan dari laporan pilot mengenai gangguan balon udara liar pada periode lebaran ini dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno menjelaskan hingga Senin (1/6) siang, pihaknya hanya menerima tiga laporan pilot mengenai gangguan balon udara liar selama periode lebaran 2020 ini. 

“Kami menerima tiga laporan pilot mengenai gangguan balon udara liar, turun drastis dibandingkan periode lebaran tahun lalu. Pada hari pertama lebaran tahun lalu saja kami sudah menerima 30 laporan pilot mengenai balon udara. Total selama periode lebaran 2019 kami menerima 59 laporan pilot mengenai gangguan balon udara. Kami akan terus bekerja keras hingga angkanya menjadi nol laporan,” ujar Pramintohadi.

Menurunnya jumlah laporan gangguan balon udara tersebut kata Pramintohadi berkat sinergi erat dengan seluruh pemangku kepentingan industri penerbangan nasional, institusi pemerintah terkait dan komunitas di daerah serta peran masyarakat.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya peran serta seluruh elemen yang terlibat dalam menyelaraskan tradisi dengan peningkatan keselamatan penerbangan. Pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen yang terlibat mulai dari Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, POLRI, TNI, komunitas pegiat balon udara dan masyarakat,” terang Pramintohadi.

Pramintohadi memaparkan AirNav Indonesia melakukan langkah-langkah cepat dan akurat dalam pencegahan penerbangan balon udara liar, salah satunya adalah dengan memberikan peringatan kepada pilot untuk mewaspadai gangguan balon udara liar melalui penerbitan notice to airmen (NOTAM) nomor A1165/20 NOTAM.

NOTAM tersebut berisi mengenai peringatan kepada para pilot yang melawati ruang udara di area Pekalongan, Wonosobo, Parakan dan Kajen untuk berhati-hati terhadap potensi gangguan balon udara liar dengan ketinggian yang diperkirakan mulai dari 0 - 28.000 kaki dengan arah dan kecepatan terbang yang tidak diketahui.

Pada tahap pencegahan dan edukasi, AirNav Indonesia menurut Pramintohadi telah melakukan koordinasi intens dengan pemerintah daerah khususnya yang terdapat pegiat balon udara tradisional di daerahnya.

AirNav Indonesia melakukan langkah-langkah cepat dan akurat dalam pencegahan penerbangan balon udara liar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News