Aksi Bela Ulama, Ini Dua Tuntutan yang Disampaikan

Aksi Bela Ulama, Ini Dua Tuntutan yang Disampaikan
Sejumlah anggota TNI dan polisi menggelar apel kesiapan pengamanan dalam rangka Pekan Gawai Dayak dan aksi Bela Ulama di Jalan Rahadi Usman, Jumat (19/5). HARYADI/PONTIANAK POST

Tuntutan kedua adalah, tidak ada lagi "pengusiran" terhadap ulama. Menurutnya, hingga saat ini sudah dua kali terjadi "pengusiran" terhadap ulama yang datang ke Kalimantan Barat.

"Kami minta tidak ada lagi pengusiran ulama. Ulama itu diamankan, bukan diusir," lanjutnya.

Kendati demikian, pihaknya sangat mengapresiasi Kapolda Kalbar karena telah berkenan berdialog dengan perwakilan massa aksi.

"Saya kagum dan bangga dengan Kapolda yang sekarang. Beliau minta jika kami akan mendatangkan ulama, dibangun koordinasi terlebih dahulu. Dan beliau santun kepada kami," katanya.

Sementara itu Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto mengatakan, kedatangan para perwakilan aksi ini dianggap sebagai dukungan kepada para penyidik, agar dalam melakukan penyidikan dilakukan secara netral.

"Saya sudah yakinkan, penyidikan akan dilakukan secara transparan," kata Erwin. "Intinya pertemuan itu, dalam penyidikan tidak ada diskriminasi," tegasnya.

Disinggung soal adanya insiden nyaris bentrokan antara massa di luar aksi damai dengan aparat kepolisian, di beberapa lokasi di Kota Pontianak, Erwin menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan panitia.

Di mana pada hari yang sama juga digelar kegiatan pawai Pekan Gawai Dayak yang rute pawainya telah ditentukan. Demikian juga dengan rute aksi damai "Bela Ulama".

Aksi Bela Ulama diikuti ribuan massa berlangsung damai, di Pontianak, Kalbar, Sabtu (20/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News