Aksi Demo Dibubarkan Paksa

Aksi Demo Dibubarkan Paksa
Polisi dari Satuan Sabhara Poltabes Makassar membubarkan lalu mengejar pengunjuk rasa yang mengganggu arus lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin. (18/10). Pengunjuk rasa dibubarkan paksa lantaran sudah sangat mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan warga lain yang melintas di jalan itu. (Foto: NURHADI/FAJAR)
MAKASSAR--Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin kemarin, tentang penolakan terhadap rencana kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, diwarnai bentrokan dengan aparat kepolisian. Bahkan mahasiswa dan polisi saling sandera.

Bentrokan itu berawal, ketika puluhan mahasiswa Fakultas Hukum dan Ekonomi UMI melakukan orasi yang intinya menolak kedatang SBY ke Makassar sekira pukul 13.00. Selain membakar ban bekas, mahasiswa juga menutup jalan di depan kampusnya.

Tak lama kemudian, sekira 50-an polisi dari Polrestabes Makassar tiba di lokasi demo. Mereka berupaya membubarkan paksa demonstrasi mahasiswa itu. Aksi saling lempar batu antara mahasiswa dengan kepolisian tidak terelakkan.  "Mereka (aparat kepolisian, red) yang melempar duluan. Makanya kami melakukan lemparan balasan," ujar salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum UMI, Irwan.

Namun dalam aksi bentrokan itu, dua mahasiswa UMI yakni Aris, 22 dan Ambo Tang ditangkap polisi. Mahasiswa pun makin bringas. Selain menutup arus lalulintas yang berasal dari pusat kota kemudian dialihkan ke dalam kampus UMI, mereka juga memburu setiap polisi yang lewat. Seorang polisi yang menggunakan sergam lalu lintas bahkan sempat diburu hingga depan kampus Universitas 45.

MAKASSAR--Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin kemarin, tentang penolakan terhadap rencana kedatangan Presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News