Al Chaidar Komentari Tuduhan Densus 88 Terhadap NII lalu Menyinggung HTI
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar menilai Densus 88 Antiteror Polri salah alamat saat menuduh jaringan Negara Islam Indonesia (NII) hendak melengserkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut pengamat dari Universitas Malikussaleh itu, arah pergerakan NII merupakan revolusi bukan kudeta.
"Tuduhan polisi bahwa NII sedang mempersiapkan untuk melengserkan Jokowi, melakukan proses kudeta itu salah alamat," kata Al Chaidar saat dihubungi JPNN.com, Kamis (21/4).
Al Chaidar menyebutkan organisasi teroris yang berupaya mengudeta adalah Hitzbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Yang berorientasi melakukan kudeta itu kelompok HTI. Kalau NII enggak," tegas Al Chaidar.
Adapun rencana melengserkan pemerintahan Jokowi itu diketahui berdasar keterangan dari tersangka kepada penyidik, serta barang bukti yang ditemukan di lokasi penangkapan.
Konon, polisi mengeklaim jaringan NII di Sumbar memiliki visi misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo, yakni rencana mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah dan hukum Islam.
Al Chaidar pun menegaskan keterangan para tersangka kasus terorisme itu palsu.
Pengamat teroris menilai tuduhan Densus 88 terhadap teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII) sudah salah alamat.
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sragen
- Densus 88 Antiteror Bekuk Teroris Jaringan JI di Samarinda
- Densus 88 Ungkap Rencana 2 Tersangka Teroris Ini Menggagalkan Pemilu 2024
- Dalam Sebulan, Densus 88 Antiteror Bekuk 18 Teroris di 6 Provinsi
- Lomba Dai Mitra Polri 2023 Sukses Cetak Pendakwah Berkualitas