Alat Mengurangi Tindak Kejahatan
Senin, 11 Februari 2013 – 12:51 WIB

GEMBIRA: Anak-anak Senegal dan Ghana berlatih bersama dalam kegiatan amal The NBA’s Basketball Without Boarders. FOTO: Ist
Bukan hanya pelatih, program tersebut juga mendatangkan sosok-sosok asal Afrika yang sudah sukses di NBA. Salah satu pemain hebat yang pernah “mudik” untuk menjadi mentor ialah bintang Houston Rockets Dikembe Mutombo.
Baca Juga:
Berbagai pelajaran intensi yang diberikan memang membuahkan hasil. Salah satu produk program itu ialah Luc Richard. Sepuluh tahun lalu, dia adalah anak culun dari Kamerun yang mengikuti program tersebut. Namun, bakat besar, tekad kuat serta penanganan yang tepat dari para mentor membuatnya berstatus miliarder setelah bermain untuk MilwaukeeBucks.
Berapa penghasilannya? Tahan nafas Anda. Richard dibayar kurang lebih Rp 42 miliar setahun. Dia mengakui bahwa program itu sangat membantu menyelesaikan
berbagai masalah kekerasan di Afrika.
“Untuk anak-anak yang masih harus menjalani masa menyenangkan, basket adalah alat untuk mewujudkan keinginan itu. Setelah melewati masa-masa ketika ada pemerkosaan maupun kehilangan orang tua akibat perang, mereka hanya perlu bermain basket,” ujar Richard. (jos/mas/jpnn)
APA yang ada di benak Anda jika mendengar kata Afrika? Bisa jadi yang pertama terlintas ialah sebuah benua penuh kekerasan. Tidak berlebihan. Afrika
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Respons Manajemen Persib Soal Perubahan Jadwal Melawan Persis
- Liga 1: Ramalan Nick Kuipers saat Persib Menjamu Barito Putera
- Liga 1: Persib Bertekad Sapu Bersih 3 Laga Tersisa Meski Sudah Mengunci Gelar Juara
- Imbauan Polresta Bandung kepada Bobotoh yang Akan Merayakan Persib Juara
- Reaksi Mikel Arteta Setelah Arsenal Tersingkir dari Liga Champions
- Persib vs Barito Putera: Bojan Hodak Masih Lapar