Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun

Hanya pendidikan dengan kurikulum yang normal sewajarnya saja yang diajarkan. Masyarakat sekitar Ponpes pun sangat terbantu dengan kehadiran ponpes tersebut.
"Apa yang diajarkan Al-Zaytun tidak ada yang menyesatkan. Masyarakat sekitar pun bekerja di sini. Ada yang petani dan ada juga di pembuatan kapal,” ujarnya.
“Pendidikan juga masih berjalan seperti biasanya tidak ada gangguan maupun halangan karena Alzaytun itu mendapatkan Akreditasi A Unggul. Semuanya berjalan on the track,” ujar dia.
Penilaian buruk tentang Al-Zaytun, menurut Hamdani terjadi karena pihak yang menilai belum mengetahui secara langsung ponpes itu seperti apa dalamnya.
Lebih lanjut, dia mengaku sedih dengan kondisi Ponpes saat ini. Selain tidak dibantu oleh Pemda setempat, Al-Zaytun kini banyak dipersulit dalam berbagai aspek.
"Jalanan masuk di depan Ponpes itu hancur. Padahal lembaga pendidikan ini salah satu pembayar pajak terbesar. Kok malah tidak diperhatikan, tidak dibantu malah Izin sengaja dipersulit,” ujar Hamdani.
Bahkan, banyak dari upaya perizinan yang dilakukan Al-Zaytun, justru dipersulit pihak terkait.
Bukan cuma itu, pajak bangunan kawasan Ponpes malah dinaikkan 1400 persen berkali-kali lipat, yang padahal fungsinya untuk pendidikan.
Menurut Alvin Lim, tudingan kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun yang mengajarkan aliran sesat ternyata tidak benar.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Gus Imin Berhalalbihalal dengan Kiai Azaim dan Nyai Ju di Sukorejo
- Ponpes Denanyar Jombang Buka Beasiswa Santri & Mahasantri 2025
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah APBD 2025 untuk Pondok Pesantren