Amnesty Internasional Tarik Penghargaan HAM Untuk Aung San Suu Kyi
Dan di tahun kedelapan setelah dia dibebaskan, Suu Kyi memimpin partainya Liga Nasional bagi Demokrasi menjadi pemenang dalam pemilu di tahun 2015 dan membentuk pemerintahannya satu tahun kemudian.
Namun Suu Kyi harus berbagi kekuasaan dengan para jenderal militer dan tidak memiliki kuasa dalam masalah keamanan.
Dalam pernyataannya hari Selasa (13/11/2018), Amnesty Internasional mengatakan bahwa Suu Kyi gagal berbicara terbuka dan 'telah melindungi pasukan keamanan dari pertanggunganjwaban tindakan mereka' atas kekerasan terhadap kelompok warga Rohingya.
Amnesty menyebut tindakan ini 'merupakan tindak memalukan dan merupakan pengkhianatan atas nila-nilai yang dipercayai sebelumnya."
Sekretaris Umum Advokasi Global Amnesty Kumi Naidoo mengirimkan surat kepada Suu Kyi hari Minggu mengatakan mereka menarik penghargaan yang sudah diberikan.
"Ini karena anda tidak lagi menjadi simbol harapan, keberanian, dan usaha tak henti mempertahankan HAM."
Bulan lalu lalu, Museum Peringatan Holocos di Amerika Serikat, museum peringatan korban kekejaman terhadap warga Yahudi, juga menarik penghargaan yang diberikan kepada Suu Kyi.
Kota seperti Dublin (Irlandia) dan Oxford (Inggris) yang sebelumnya memberikan penghargaan sebagai warga kehormatan mereka kepada Suu Kyi juga menarik diri.
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0