Anak Buah Prabowo Tuding Jokowi Korbankan Elia Massa Manik

Anak Buah Prabowo Tuding Jokowi Korbankan Elia Massa Manik
Gus Irawan Pasaribu. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widoodo dinilai tidak serius dalam membesarkan Pertamina. Padahal presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, dalam kampanyenya berjanji menjadikan BUMN tersebut lebih besar dari Petronas.

Demikian dikatakan Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu menyikapi pencopotan Elia Massa Manik sebagai direktur utama Pertamina.

"Ini pemerintahan sudah berjalan tiga setengah tahun, gak ada sedikit pun terobosan untuk Pertamina itu menjadi seperti yang dicita-citakan lebih besar dari Petronas," katanya dikonfirmasi jpnn.com, Jumat (27/4).

Ketidakseriusan pemerintah menurut politikus Gerindra ini, jelas terlihat dari pencopotan Elia Massa Manik sebagai dirut perusahaan pelat merah tersebut. Padahal, Massa baru 13 bulan menjabat.

"Coba kita lihat caranya begini, orang baru setahun jadi dirut sudah dicopot. Saya bilang Massa itu korban sebetulnya. Menurut saya, korban dari ambivalen-nya kebijakan pemerintah," kata ketua DPD Gerindra Sumut ini.

Hal itu terjadi karena banyak sekali penugasan yang diberikan ke Pertamina. Misalnya subsidi BBM premium dicabut pemerintah, tapi di sisi lain menugaskan Pertamina menyalurkan premium melalui Perpres 191 di luar Jamali (Jawa, Madura, Bali).

"Dari sisi korporasi saya memahami bahwa Pertamina itu kan berdarah-darah itu untuk premium, karena harganya ditetapkan oleh pemerintah yang katanya ditinjau ulang tiga bulan sekali. Tapi tidak pernah ditinjau ulang tuh, sudah hampir dua tahun," tuturnya.

Belakangan, muncul lagi rencana pemerintah untuk merevisi Perpres 191. Bila dulu penugasan menyalurkan premium hanya di luar Jamali, sekarang ke seluruh Indonesia.

Pemerintahan Presiden Joko Widoodo dinilai tidak serius dalam membesarkan Pertamina. Padahal presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News