Anak Demam Setelah Vaksin COVID-19? Jangan Panik, Begini Penanganannya

Anak Demam Setelah Vaksin COVID-19? Jangan Panik, Begini Penanganannya
Ilustrasi: Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada warga yang mengikuti vaksinasi Covid-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7). Foto : Ricardo/jpnn.com

Menurut dokter Ellen, tubuh perlu dibiarkan membentuk antibodi secara optimal setelah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dengan jarak minimal satu bulan dengan pemberian imunisasi lainnya.

Sebenarnya, menurut Ellen yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu, ketentuan serupa juga berlaku untuk vaksin lain semisal Hepatitis B dan HPV.

IDAI juga merekomendasikan anak yang akan menerima vaksin COVID-19 tidak mengalami imunodefisiensi, kanker darah yang menjalani kemoterapi.

Kemudian, mendapatkan steroid dosis tinggi, sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan, memiliki penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa dan acute demyelinating encephalomyelitis.

Terkait persiapan sebelum anak menerima vaksin sebaiknya orang tua memastikan kondisi mereka sehat, tidak demam (di atas 37,5 derajat Celcius), beristirahat cukup, tidak memiliki komorbid tertentu.

"Orang tua bisa mengkomunikasikan pada anak misalnya manfaat menerima vaksin, lokasi suntikan, kondisi yang bisa terjadi usai menerima vaksin semisal nyeri di area bekas suntikan dan sebagainya, tidur cukup, anak dalam kondisi sehat," kata Ellen.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Anak demam setelah menerima vaksin COVID-19? Jangan panik, dokter spesialis memberi tips penanganannya.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News