Anakemaskan Real Madrid, FIFA Diserang

Anakemaskan Real Madrid, FIFA Diserang
Anakemaskan Real Madrid, FIFA Diserang

jpnn.com - PEMINDAHAN venue pertandingan Real Madrid melawan Cruz Azul dari Prince Moulay Abdellah Stadium, Rabat, ke Stade de Marrakech, Marrakesh, terus mengundang kontroversi. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dituding menerapkan kebijakan standar ganda.

Memang, Prince Moulay Abdellah Stadium sangat tidak layak. Stadion berkapasitas 52 ribu tempat duduk tersebut berubah menjadi "kolam renang" ketika Juara CONCACAF Cruz Azul menang atas juara Asia asal Australia, Western Sydney Wanderers, dengan skor 3-1 di perempat final (14/12).

Hujan lebat yang mengguyur Rabat selama enam jam membuat lapangan tergenang. FIFA dan panitia lokal sepakat memindahkan laga antara Real melawan Cruz Azul ke Marrakesh.

Kebijakan itu membuat pelatih Sydney Wanderers Tony Popovich marah besar. Sebab, ketika timnya hendak bertanding hujan turun dengan sangat deras. Sementara itu, panitia lokal cenderung cuek saja.

"Anda tidak bisa mengontrol alam. Jika akan turun hujan, maka turun hujan. Namun, jika lapangan memenuhi standar, itu tidak akan masalah," komplain Popovich seperti dikutip dari kantor berita AFP.

Pelatih Cruz Azul Luis Fernando Tena menuding FIFA hanya mau mendengar jika tim yang protes itu Real Madrid. Dengan nada sinis, Tena mengatakan Cristiano Ronaldo adalah makhluk yang berbeda dibandingkan dengan pemainnya semisal Mariano Pavone atau Gerardo Torrado.                          
Protes yang sama datang dari semifinalis lainnya, Auckland City. Tim asuhan Ramon Tribulietx itu dipaksa check out lebih awal dari hotel di Rabat. Yakni, pada pukul 09.00 pagi. Hal itu karena panitia mempersiapkan karpet merah untuk menyambut kedatangan pemain Real yang sejatiny baru akan datang delapan jam kemudian.

"Ronaldo mungkin pemain terbaik di dunia. Real Madrid mungkin juga tim terhebat di planet ini. Namun, harusnya semua tim punya hak yang sama," kecam Tribulietx kepada The New Zealand Herald.
    
Entrenador Real Carlo Ancelotti juga berkomentar atas pemindahan lokasi pertandingan. Menurut pelatih asal Italia tersebut, pihaknya sama sekali tidak melakukan intervensi. Keputusan itu murni datang dari FIFA.

"Kami tidak minta untuk diganti. Kami hanya mendapatkan informasi pada hari Minggu. Jadi, kami langsung merancang perjalanan ke Marrakesh," ucap Ancelotti kepada Marca.

PEMINDAHAN venue pertandingan Real Madrid melawan Cruz Azul dari Prince Moulay Abdellah Stadium, Rabat, ke Stade de Marrakech, Marrakesh, terus mengundang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News