Anas Jawish Pembuat Sepatu Asal Suriah Dapat Kerja di Geelong
Dia mengatakan dulu membuat sepatu dilakukannya dengan tangan, di Suriah kebaanyakan sepatu dibuat di pengrajin kecil tanpa bantuan mesin sama sekali.
Dari awalnya, pengetahuan bahasa Inggris Anas sudah bagus, namun dia pada awalnya jarang berbicara.
Namun setelah hampir setahun bekerja di sana Maul mengatakan bahasa Inggris Anas sekarang sudah meningkat luar biasa.
"Ini tidak menjadi masalah sama sekali." kata Maul.
"Dia betul-betul bagus. Dia menyesuaikan diri dengan baik dengan rekan-rekan yang lain. Mudah-mudahan dia akan terus bekerja di sini."
Photo: Sepatu boot dari bulu domba ini harus dimasukkan ke dalam mesin yang panas agar merekat menjadi satu. (ABC News: Nicole Mills)
Anas Jawish juga senang bahwa dia akhirnya menemukan pekerjaan, khususnya di industri yang dipandang sebagai industri yang sekarat di Australia.
Menurut data sensus, jumlah pembuat sepatu di Australia turun dari 1307 di tahun 2006 menjadi 903 di tahun 2016.
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry
- Apa yang Menyebabkan Dwi Kewarganegaraan Indonesia sekadar Wacana?
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Dunia Hari Ini: Rekor Roti Terpanjang di Dunia Dipecahkan di Prancis
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata