Ancaman Bom Polda Riau Terkait Pengadangan Neno Warisman

Ancaman Bom Polda Riau Terkait Pengadangan Neno Warisman
Massa membentangkan sepanduk menolak kedatangan Neno Warisman di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (28/7). F Dalil Harahap/Batam Pos

jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri mendalami kasus ancaman bom yang dilakukan Erick Sumber Asri terhadap Polda Riau.

Dari pemeriksaan, diketahui ancaman itu berkaitan dengan penolakan Neno Warisman yang akan menggelar deklarasi #2019GantiPresiden.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Rahmat Wibowo mengatakan, ancaman itu karena polisi dianggap membantu penolakan terhadap Neno dan rombongan.

“Ini kaitan dengan kejadian ibu Neno pada saat di Pekanbaru. Kemudian yang bersangkutan memposting, tunggu saja Markas Polda Riau akan kami ledakan, polisi Densus 88 pelindung rezim PKI akan kami habisi'," ujar Rahmat di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).

Bukan itu saja, Erick diketahui kerap memposting konten ujaran kebencian dan provokatif di media sosial. Selain meledakan Mapolda Riau, dia juga mengancam akan menghabisi Densus 88 Antiteror Polri.

Kemudian, pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan sebuah rumah makan ini juga menghina Presiden Jokowi dan menudingnya sebagai bagian dari organisasi terlarang, PKI.

Sebab, rezim Jokowi dianggap telah menghalangi dakwah Neno Warisman. Dia juga memposting foto polisi yang dia sebut sebagai anjingnya Jokowi.

Sementara itu, Kabareskrim Polri Irjen Arief Sulistyanto sangat menyayangkan posting-an di akun Erick Sumber Asri. Dia berharap pihak bisa bijak dalam menggunakan media sosial.

Ancaman bom terhadap Polda Riau ditulis akun Erick Sumber Asri di Facebook dan tersebar di publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News