Anggota DPR Minta Aneka Tambang Memperbaiki Performa Usahanya

Anggota DPR Minta Aneka Tambang Memperbaiki Performa Usahanya
Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina. Foto: Humas FPKS DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina meminta Perusahaan PT Aneka Tambang untuk memperkuat performa perusahaannya. PT Aneka Tambang (Antam) termasuk salah satu BUMN yang terkena dampak keras pandemi COVID-19.

“Semestinya perlu ada perubahan strategi PT Antam dibanding sebelum pandemi agar dapat tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19. Terlihat bahwa kewajiban perusahaan kepada negara dari sisi deviden masih kosong. Ke depannya, kewajiban kepada negara ini mesti dapat ditunaikan dengan penetapan target-target yang terukur,” ucap Nevi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BUMN Pertambangan, kemarin.

Politikus PKS ini merujuk dari berbagai penjelasan dan data yang ada, bahwa PT Antam belum ada deviden yang diberikan kepada negara sampai dengan Semester I-2020. Begitu juga dengan Pajak Penghasilan Badan.

Kontribusi PT Antam untuk negara hingga Semester I-2020 disumbangkan dari PNBP (minus Deviden) sebesar Rp137, 6 M, dan juga Pajak (minus PPh Badan) sebesar Rp119.9 M. Sehingga total kontribusi PT Antam untuk negara hingga Semester I-2020 sebesar Rp257.5 M, belum termasuk Deviden dan PPh Badan.

Nevi melanjutkan, bahwa tahun 2015 PT Antam sudah pernah mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,5 Triliun untuk menyelesaikan pembangunan pabrik smelter Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnance di Halmahera, Maluku Utara.

“Saya dan Masyarakat Indonesia, mesti mengetahui bagaimana perkembangan pembangunan proyek yang berasal dari PMN untuk bangun pabrik smelter ini. Sudah seberapa besar kontribusinya untuk rakyat dan negara. Serapan tenaga kerja lokalnya, kondisi keuangannya, manajemennya dan situasi dampak lingkungan sekitar lokasi Usaha. Jangan Sampai setiap usaha BUMN malah menjadi Beban Negara. Semestinya malah memberi kontribusi penerimaan negara sekaligus kontribusi pengurangan jumlah pengangguran di sekitar lokasi usaha,” urai Nevi Zuairina.

Legislator asal Sumatera Barat II ini juga mempertanyakan, berkaitan keberpihakan pemerintah kepada investor asing yang memiliki porsi yang sangat besar pada usaha tambang ini. Bahkan cenderung negara menjual murah aset berharga Sumber Daya Alam kepada negara Luar.

Dia mencontohkan begitu banyaknya fasilitas yang diberikan Pemerintah bagi perusahaan asing dengan dalih untuk mengundang investor datang ke Indonesia, membuat pengusaha smelter asal China memutuskan untuk membangun smelter di Indonesia.

Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina meminta Perusahaan PT Aneka Tambang untuk memperkuat performa perusahaannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News