Anggota Kopassus Ini Jadikan Tentara Brunei Lebih Hebat dari Malaysia dan Singapura

Anggota Kopassus Ini Jadikan Tentara Brunei Lebih Hebat dari Malaysia dan Singapura
ANDAL: Sertu Pardal. (Ilham Dwi/Jawa Pos)

Banyak hal yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kemampuan tim tersebut. Menu latihan ekstrem akhirnya ditambah. Pardal mengajak Tim Rifle berlatih di kolam renang. Bukan berenang biasa, tetapi menyelam di kedalaman 2,5–3,5 meter selama mungkin. ’’Ini untuk melatih pernapasan,’’ tuturnya.

Anggota Tim Rifle pun mencoba latihan itu. Mereka menyelam bersama tanpa mengeluh. Tetapi, sesaat kemudian, satu per satu mereka menyembul ke permukaan. Setelah 1 menit, Pardal tinggal sendirian di dasar kolam. Barulah 30 detik kemudian, dia naik ke permukaan. ’’Mereka ternyata hanya mampu kurang dari satu menit,’’ katanya.

Lagi-lagi, banyak hal yang harus diperbaiki. Bukannya mengendurkan tensi latihan, Pardal malah terus menaikkannya. Kali ini, tim harus masuk ke kolam ’’neraka’’ untuk lari sprint di dalam air. Pardal memperagakan lebih dahulu lari sprint di dalam air itu. Dia memang bisa berlari di dalam air.

Akhirnya, giliran belasan anggota Tim Rifle yang mencoba. Mereka langsung mengambang ke permukaan setelah tiga langkah lari. Semua menu latihan itu terus dilakukan berulang-ulang. ’’Pokoknya sampai teler,’’ ujar Pardal bercanda.

Namun, menu latihan ala Kopassus tersebut membuat beberapa anggota Tim Rifle mulai tidak tahan. Beberapa di antara mereka menyerah. ’’Mereka sempat cerita ke saya ingin keluar dari tim,’’ ujarnya.

Apalagi ada perbedaan besar di militer Brunei. Anggota Tim Rifle dianggap belum berprestasi sehingga kurang dihargai dan tidak mendapat kompensasi dalam karir. ’’Kalau di Indonesia, masuk tim menembak, karirnya bisa lebih cepat. Tetapi, berbeda di Brunei,’’ tuturnya.

Masalah itu tidak membuat Pardal kehilangan akal. Dia terus berupaya agar anak didiknya tetap bersemangat. ’’Saya yakin, kalau berprestasi, tentu ada imbal baliknya,’’ tegas anggota TNI yang saat ini bertugas di Papua Barat tersebut.

Setelah sepuluh bulan, stamina Tim Rifle mulai naik drastis. Terutama teknik pernapasan yang begitu penting untuk menembak. Pardal menuturkan, pernapasan sangat penting agar penembak tidak goyang saat membidik dan menembak. ’’Semua menu latihan itu dilakukan selama sepuluh bulan,’’ jelasnya.

Kemampuan istimewa yang dimiliki Komando Pasukan Khusus (Kopassus) telah mendapatkan pengakuan internasional. Tidak heran bila beberapa negara meminta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News