Anggota Pasukan Khusus Itu Tewas akibat Hukuman Kerok Setan?

Anggota Pasukan Khusus Itu Tewas akibat Hukuman Kerok Setan?
Praka Yudha Prihartanto yang tewas dengan tubuh penuh luka. Foto: IMAM WAHYUDI /KEBUMEN EKSPRES/JPNN.com

Begitu pisau di tangan. Praka Yudha dikabarkan sempat menyayat lehernya sendiri dengan pisau hingga dia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.

Nah, untuk mengecek benar tidaknya kronologi, POM AU sedang melakukan penyelidikan.

”Kami menyerahkan ke Pom AU yang lebih berwenang untuk memeriksa insiden ini,” kata pria asal Magelang tersebut.

Untuk menguak kebenaran peristiwa ini, lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1985 ini memastikan, Pom AU bertindak profesional. Dia berjanji tidak akan ada yang ditutupi.

Dan kasus ini harus diselesaikan seadil-adilnya. ”Kami fair saja dan tidak akan menutup-nutupi. Nanti akan ada proses hukum dan ketahuan siapa yang benar dan siapa yang salah serta kejadiannya seperti apa,” ujar mantan Komandan Grup C Paspampres itu, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

Terkait pembinaan terhadap prajurit hingga mengakibatkan luka, Seto Purnomo mengakui, itu tidak dibenarkan. Tidak ada prosedur menghukum prajurit hingga mengakibatkan cedera.

Apalagi hingga berujung kematian. ”Kita semua sayang prajurit. Kita semua bangga dengan prajurit. Ini adalah salah satu musibah saja,” tandas pria berusia 55 tahun tersebut.

Sumber kredibel Jawa Pos Radar Malang di TNI-AU menyebutkan, luka seperti sayatan yang ada di punggung Praka Yudha itu merupakan hasil ”kerok setan”.

Kasus tewasnya Praka Yudha Prihartanto, 29, anggota Batalyon Komando (Yonko) 464 Paskhas Malang, yang diduga sempat dianiaya oleh tiga perwira muda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News