Angka Kematian Covid-19 Indonesia Tertinggi di ASEAN, Begini Respons Guru Besar FKUI

Angka Kematian Covid-19 Indonesia Tertinggi di ASEAN, Begini Respons Guru Besar FKUI
Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama merespons tingginya kematian Covid-19. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Case Fatality Rate (CFR) atau angka kematian akibat Covid-19 Indonesia paling tinggi di ASEAN.

Prof. Tjandra memerinci angka kematian di Indonesia sebesar 3,2 persen, Malaysia  0,9 persen, Thailand 0,9 persen, Kamboja 2,0 persen, Vietnam 2,2 persen, Singapura 0,1 persen, Laos 0,1 persen, Myanmar 3,8 persen, Timor Leste 0,3 persen, Korea Selatan 0,9 persen, USA 1,7 persen dan India 1,3 persen.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu menyebutkan setidaknya ada sejumlah faktor yang menyebabkan angka kematian tanah air tak kunjung turun.

"Sebaiknya dibuat analisa mendalam dulu tentang kematian, dalam dua aspek, yaitu pola kematian di masyarakat, di mana meninggalnya, apakah sudah ke RS, apakah ada komorbid, apakah dalam konsultasi dengan nakes," kata Prof. Tjandra.

Menurut dia, pemerintah perlu menganalisa penyebab kematian cause of death (COD) di rumah sakit sesuai dengan International Classification of Diseases (ICD).

"Dengan ke dua analisa mendalam ini maka penanganan selanjutnya akan lebih baik, katakanlah sesuai prinsip evidence-based decision making process," bebernya.

Kemudian, lanjut Prof. Tjandra, dengan angka kematian sekitar tiga persen, maka kasus aktif pun dinilai masih tinggi.

Prof. Tjandra menyebutkan kenyataan bahwa masih tingginya angka penularan di masyarakat, ditandai dengan angka kepositifan sekitar 20 persen atau empat kali lebih tinggi dari angka WHO.

Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama merespons tingginya angka kematian di Indonesia meski kasus aktif mampu ditekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News