Angka Kompetensi Guru Rendah, Salah Satu Penyebab Skor PISA Konsisten Jeblok
Kemendikbud menargetkan di 2022 terjadi kenaikan. Sikap optimistis itu kata Purwadi menjadi faktor utama untuk pembelajaran.
Menurut dia, learning circle penting sekali diterapkan. Dimulai dari bahan ajar lalu guru men-delivery pembelajaran kepada siswa, kemudian dilakukan evaluasi.
"Evaluasi menjadi refleksi untuk menyempurnakan pembelajaran. Kalau kita jaga betul dan guru mengerti, insyaallah anak kita memiliki kompetensi," tandasnya.
Sebagai anggota dari OECD, Indonesia berpartisipasi dalam tes PISA yang menguji kemampuan dasar siswa SMA.
Zenius memiliki komitmen untuk membantu meningkatkan skor PISA Indonesia. Hal ini sejalan dengan agenda pemerintah yang kini menggunakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk menilai kemampuan dasar siswa dalam hal literasi dan numerasi.
Menurut Sabda PS, Chief Education Officer Zenius, metode belajar yang Zenius terapkan berfokus pada pemahaman dasar materi dan pengembangan pola berpikir kritis.
Hal ini dicapai dengan membantu siswa mendapatkan pengalaman belajar yang personal, sesuai dengan tahapan belajar serta kemampuan masing-masing.
“Ada empat kemampuan dasar yang penting dimiliki seorang individu yaitu logika, kemampuan matematis dasar, membaca, dan scientific thinking,” tutur Sabda.
Kemendikbud mengakui kualitas siswa (PISA) Indonesia masih rendah, salah satu penyebabnya karena kompetensi guru rendah.
- Kominfo Ajak Para Guru di Morowali Melek Digital
- Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pendidikan Berkualitas, BCA Berbagi Ilmu di Unsri
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Setia Melestarikan Seni Budaya, Rina Ciputra Raih Penghargaan Nusantara Awards 2024
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu