Anjuran dr Astried untuk Penderita Diabetes saat Puasa

Anjuran dr Astried untuk Penderita Diabetes saat Puasa
RUTIN KONSULTASI: Agar tak menimbulkan komplikasi, dr Astried Indrasari SpPD FINASIM meminta penderita diabetes rutin konsultasi selama berpuasa. FOTO: DOKUMEN PRIBADI UNTUK KALTIM POST

Berpuasa bisa menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kelainan ginjal lebih serius. “Minggu pertama puasa adalah critical time bagi pasien. Sebab pola makan berganti. Jika boleh berpuasa, sebaiknya tetap lakukan kontrol minimal satu kali selama Ramadan," ujarnya.

Meski tak berpuasa, bukan berarti penderita diabetes bisa menyantap segala sajian makanan. Menurut dokter berjilbab itu, tidak ada tawar-menawar dalam diet diabetes.

Penderita harus benar-benar menjauhi makanan manis. Jenis makanan ini memang banyak “bertebaran” terutama saat berbuka puasa.

Jika melanggarnya, sederet komplikasi penyakit bakal muncul. Mulai rasa lemas, lesu, gangguan kardiovaskuler hingga luka yang sukar sembuh.

Untuk meminimalisasi, penderita harus mengonsumsi makanan yang tergolong karbohidrat kompleks. Pengubahan zat ini menjadi gula akan perlahan dan berangsur.

Sehingga tidak menyebabkan lonjakan drastis gula darah. Zat ini ada di buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Berbeda dengan karbohidrat sederhana yang mengubah gula secara cepat dan menyebabkan lonjakan drastis kadar gula darah.

Biasanya, karbohidrat sederhana berasal dari makanan manis yang merupakan olahan dari gula pasir. Makanan gurih lebih direkomendasikan. Namun, jika mengandung banyak kalori dan minyak, maka lebih baik dihindari.

Beragam menu makanan seakan menggoda ketika sahur dan berbuka puasa. Namun berhati-hatilah. Apalagi bila Anda mengidap penyakit seperti diabetes

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News