Annas Pilih Dolar Singapura Agar tak Berat Bawa Uang
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Riau Annas Maamun tampaknya memang menunggu uang suap dari Gulat M.E Manurung.
Supaya dia tidak terlalu berat membawa uang ke Riau, dia menginstruksikan kepada Gulat agar memberinya dalam pecahan Dolar Singapura. Permintaan dadakan itu ternyata membuat Gulat kebingungan.
Setelah berputar-putar mencari, akhirnya dia mendapatkan money changer yang memiliki stok cukup banyak. Meski demikian, tidak seluruh uang suap berhasil ditukar karena minimnya ketersediaan uang Dolar Singapura. "Itulah kenapa, dalam uang suap ada Rp 500 juta," terang sumber Jawa Pos.
Seperti diketahui, saat operasi tangkap tangan berlangsung ada uang setara Rp 2 miliar yang diamankan. Selain Rp 500 juta, ada uang sebesar SGD 156 ribu. Penukaran uang yang memakan waktu itu membuat proses tangkap tangan menjadi molor. Padahal, transaksi serah terima sudah tercium sejak lama.
Nah, kemarin Gulat menjalani pemeriksaan bersama sopir pribadi Annas yakni Sudirman. Penyidik tentu menanyakan lebih dalam soal pemberian uang itu. Apalagi, ada dugaan pemberian itu bukanlah yang pertama diberikan pada Annas.
Namun, Jubir KPK Johan Budi S.P mengatakan tidak tahu pasti apa materi pertanyaan penyidik. Yang jelas, dia diperiksa sebagai saksi bagi Annas Maamun. "Sebagai juru bicara saya tidak diberitahu mengenai materi pemeriksaan," tuturnya.
Sebelumnya, pada Selasa (30/9) KPK terlebih dahulu memeriksa Annas selaku tersangka. Lembaga pimpinan Abraham Samad itu memang tidak melakukan konfrontir secara fisik terhadap kedua tersangka. Biasanya, konfrontir hanya dilakukan terhadap keterangan yang disampaikan pada penyidik. (dim)
JAKARTA - Gubernur Riau Annas Maamun tampaknya memang menunggu uang suap dari Gulat M.E Manurung. Supaya dia tidak terlalu berat membawa uang ke
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hobi Naik Gunung? Dokter Ratih Berbagi Kiat Terhindar dari Keram Perut Saat Haid
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental