Antisipasi Banjir Dalam Upaya Swasembada Pangan

Hal ini diamini Yudi Yudhistira dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisanggarung dari Kementerian PUPR.
"Kami terus melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan perbaikan-perbaikan pintu-pintu air yang rusak sesuai anggaran yang disetujui dan dialokasikan dari pusat dan memang belum semua DAS dapat dinormalisasi karena anggaran yang dialokasikan pusat belum dapat menjangkau semua DAS yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon,"ungkap Yudi.
Upaya normalisasi DAS ini juga diakui terkendalanya banyaknya bangunan-bangunan liar yang berdiri di sepanjang DAS.
Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cirebon untuk melakukan penertiban terhadap bangunan liar tersebut.
Kepala Dinas Pertanian TPH Kab Cirebon Ali Effendi sangat mengapresiasi adanya FGD ini mengingat besarnya kontribusi Kabupaten Cirebon dalam Upsus Swasembada Pajale.
Di mana Kabupaten Cirebon merupakan salah satu sentra pemasok utama beras di Pasar Induk Cipinang, sehingga upaya penanganan banjir ini dirasa sangat penting mengingat dampaknya yang dapat mempengaruhi produktivitas padi Kabupaten Cirebon.
Adapun beberapa faktor penyebab banjir di wilayah Kabupaten Cirebon di antaranya :
1) Curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari hulu
Kementerian Pertanian menaruh perhatian besar terhadap bencana banjir yang melanda banyak wilayah di Indonesia.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan