Apa Yang Terjadi Pada Vagina Dan Vulva Ketika Perempuan Menua?
Dan seperti rambut di kepala kita, rambut di bawah sana bisa saja berubah warna menjadi abu-abu.
Dari masa puber ke menopause
Vagina dan vulva hampir tetap sama bentuknya selama bertahun-tahun dari masa pubertas hingga menopause, dengan pengecualian dua peristiwa penting: melahirkan dan menyusui.
Melahirkan bayi ke dunia bisa menjadi "sangat traumatis bagi area vagina," kata Dr Yasmin.
Perobekan dan episiotomy (irisan di daerah perineum-jaringan di antara mulut vagina dan anus) bisa memengaruhi penampilan dan fungsi vagina serta vulva dalam jangka panjang, "tergantung pada seberapa baik jaringan tersebut menyatu kembali".
Walau vagina yang melebar selama persalinan umumnya kembali normal seiring berjalannya waktu, jaringan pendukung yang mencengkeram struktur vagina bisa rusak, dan ini akhirnya bisa menyebabkan jatuhnya dinding vagina.
Hasilnya bisa berupa masalah kandung kemih dan fungsi usus, seperti kebocoran air seni atau feses, dan benjolan yang bisa menonjol dari vagina. Operasi mungkin kadang-kadang diperlukan.
Menyusui sendiri tak menyebabkan masalah, namun tingkat estrogen rendah yang menyertainya bisa menunda kembali normal-nya vagina setelah kehamilan dan persalinan.
Makin banyak perempuan yang sering mengamati vagina –atau lebih tepatnya vulva -nya sendiri. Dan seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan,
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry
- Apa yang Menyebabkan Dwi Kewarganegaraan Indonesia sekadar Wacana?
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Dunia Hari Ini: Rekor Roti Terpanjang di Dunia Dipecahkan di Prancis