Apriyani Rahayu Putri Petani, Sempat Dicibir Cuma Kuat Makan Saja

Apriyani Rahayu Putri Petani, Sempat Dicibir Cuma Kuat Makan Saja
Apriyani Rahayu (kanan) mencium medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan

Pensiunan PNS Pemkab Konawe yang kini memilih bertani itu mengaku sangat bahagia dan bangga menyaksikan putri bungsunya bertanding meskipun hanya lewat televisi.

Dia tak pernah menyangka sang putri mempersembahkan medali emas dalam event olahraga terakbar di muka bumi.

"Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah yang memberikan kesehatan, kekuatan dan rezeki sehingga anak saya bisa mendapatkan medali emas,” tambahnya.

Amiruddin berharap Apriyani tetap meningkatkan kualitasnya bermain bulu tangkis.

Dia meminta sang putri tak jemawa dan tetap mengasah diri untuk melakoni pertandingan-pertandingan lain.

"Apriyani sudah membuktikan bahwa anak seorang petani juga bisa bersaing di tingkat dunia. Anak desa bisa mengharumkan Indonesia di kancah nasional dan internasional," tutur Amiruddin.

Dia menceritakan, pertama kali Apriyani memegang raket badminton saat masih berusia tiga tahun. Raketnya terbuat dari kayu.

Ketangkasan sang putri rupanya diwariskan dari mendiang ibunya yang merupakan mantan pemain bulu tangkis level kejuaraan antarinstansi lingkup Pemkab Konawe.

Apriyani Rahayu yang tak dapat raket bagus dari orang tuanya tak menyerah. Dia sambung-sambung senar raketnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News