Arema Bisa Bubar, La Nyalla: Jangan Ada Pengkhianatan

"PSSI tetap istiqomah melawan kebijakan Menpora yang seenaknya sendiri," tambah Nyalla.
Sementara itu, Arema sebagai tim yang tidak diundang dalam pertemuan dengan Menpora hari Senin, menyatukan siap bubar apabila Imam Nahrawi terus mengobok-obok sepakbola, khususnya eksistensi Arema. CEO Arema, Iwan Budianto menyebut bahwa Arema akan membubarkan diri apabila Menpora tetap berlaku seperti sekarang.
"Mungkin kami lebih memilih membubarkan diri, paling tidak sampai negara ini berganti rezim, rezim penguasa yang berpikir jernih utk sepakbola," kata IB kepada Malang Post, dikonfirmasi lewat pesan singkat.
Menurut IB, pilihan tersebut sangat mungkin dilakukan bila sudah tak ada opsi lagi. Sebab, CEO flamboyan ini menilai Imam Nahrawi sibuk mencari popularitas lewat pembubaran olahraga paling populer di Indonesia.
"Itu adalah pilihan terakhir ketika Republik ini tidak lagi menghormati nilai sebuah kompetisi sepak bola, dan ketika sebuah kementrian sibuk mencari popularitas-nya sendiri bukan dengan sebuah prestasi, tapi mencari popularitas dengan sukses membubarkan olah raga yang paling populer," tuturnya.
"Kita mungkin memilih bubar, paling tidak sampai negara ini berganti rezim, rezim penguasa yang berpikir jernih untuk sepakbola," tutupnya. (fin/jon)
JPNN.com MALANG - Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti menegaskan tidak boleh ada pengkhianatan dalam tubuh PT Liga Indonesia. Saat dikonfirmasi kepada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PSSI Akan Ikut Bidding Jadi Tuan Rumah Putaran Keempat Piala Dunia 2026
- Membanggakan, Petarung BFC Dede Dina Rebut Sabuk One Pride Women Strawweight
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Lewandowski akan Mulai dari Bangku Cadangan
- 2 Kehilangan Persebaya Surabaya saat Imbang Kontra Persik Kediri
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Flick Tuntut Pemainnya Kurangi Kesalahan
- Bupati Sumedang Open 2025 untuk Regenerasi Atlet Berprestasi