Arif Nurul Imam: Saling Sindir Nasdem dan PDIP Bentuk Rivalitas Politik

Arif Nurul Imam: Saling Sindir Nasdem dan PDIP Bentuk Rivalitas Politik
Pengamat politik Arif Nurul Imam. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi Arif Nurul Imam)

jpnn.com - KULON PROGO — Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai aksi saling sindir dua partai koalisi pemerintah, Partai NasDem dan PDIP, dalam sepekan terakhir pascadeklarasi Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024 merupakan bentuk rivalitas politik yang mengeskalasi perpolitikan tanah air.

"Deklarasi Nasdem yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres tentu akan mengeskalasi perpolitikan tanah air," kata Arif Nurul Imam di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ketika dihubungi, Selasa (11/10). 

Menurut dia, bagi koalisi pemerintah termasuk PDIP, langkah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan adalah sebuah keberanian.

"Hal ini karena kita tahu Anies merupakan sosok yang selama ini dianggap sebagai kontra pemerintah," ungkapnya.

PDIP menyebut deklarasi itu mengganggu konsentrasi pemerintah mengatasi masalah ekonomi.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. 

Hasto menuding deklarasi itu sebagai sinyal Nasdem yang ingin agar Jokowi lekas diganti sebagai residen.

"Pernyataan Sekjen PDIP tersebut tentu menjadi menarik mengingat Nasdem selama ini menjadi pendukung pemerintah Jokowi namun dituding tidak loyal pada Jokowi," kata Arif.

Arif Nurul Imam menegaskan saling sindir NasDem dan PDIP merupakan bentuk rivalitas politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News