Aryanthi Baramuli, Delapan Tahun Bertahan dari Kanker di Komunitas Penderita Kanker

Ikut Poco-Poco, Mual karena Kemoterapi pun Hilang

Aryanthi Baramuli, Delapan Tahun Bertahan dari Kanker di Komunitas Penderita Kanker
Aryanthi Baramuli, Delapan Tahun Bertahan dari Kanker di Komunitas Penderita Kanker

Setelah mendirikan CISC, Aryanthi seperti mendapat suntikan semangat. Dia kembali berkiprah di perusahaan milik keluarganya, Poleko Group, yang digeluti sejak 1983. Pada pengujung 2003, dia memperoleh penghargaan Citra Wanita Pembangunan Indonesia sekaligus Women of The Year.

 

Saat Pemilu 2004, Aryanthi juga termotivasi untuk mencalonkan diri menjadi anggota DPD. Keinginan itu muncul setelah dia menyadari bahwa penderitaan yang dihadapi karena kanker masih tidak sebanding dengan kesulitan yang banyak dihadapi masyarakat. "Berpolitik itu sedekah dan sedekah itu obat," tegasnya.

 

Meski rasa mual karena efek kemoterapi masih dirasakan, Aryanthi tak mau menyerah. Dia tetap bertemu dan berkampanye kepada para konstituen di daerahnya. Tak sia-sia, dalam Pemilu 2004, dia menduduki peringkat kedua dengan perolehan 158 ribu suara.

 

"Waktu jalan kampanye, kadang-kadang saya merasa mual mau muntah. Tapi, saya telan lagi. Orang-orang nggak tahu saja," ujar Aryanthi yang saat Pemilu 2009 sukses meraih perolehan suara terbanyak dengan 220 ribu suara itu. (c5/kum)

Ketika divonis dokter terkena kanker payudara grade tiga, Aryanthi Baramuli Putri shock. Dia pun berobat. Setelah merasa sembuh, perempuan 46 tahun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News