AS Halangi PBB Akui Palestina
Sabtu, 17 September 2011 – 09:29 WIB
Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki kepada wartawan asing menegaskan bahwa Palestina, sama sekali, tidak ingin mencari permusuhan. Namun, sikap AS menempatkan mereka pada posisi berlawanan dengan opini dunia. Selain itu, keputusan untuk memveto usulan Palestina akan memunculkan pertanyaan pada kredibilitas Amerika itu sendiri. "Saya tidak tahu apa artinya sikap AS di PBB dan di depan negara lain di dunia," katanya.
Meski demikian, menurutnya, Palestina tetap membuka pintu untuk kompromi. Malki menyatakan, Palestina tetap bersedia mendengar masukan dari Amerika. Dan di New York, Duta Besar Palestina di PBB, Riyad Mansour menyatakan, keputusan akhir untuk mengajukan pengakuan di Dewan Keamanan, atau mengambil langkah lebih lunak, belum diputuskan.
"Keputusan akhir akan diambil beberapa hari ke depan. Dan keputusan itu yang akan kami bawa ke PBB, 23 September nanti," ujar Mansour.
Rencana pengajuan status kenggotaan penuh PBB oleh Palestina muncul selang hampir setahun setelah negosiasi damai dengan Israel berjalan. Keputusan tersebut diambil otoritas Palestina sebagai respons meluasnya pembangunan permukiman Yahudi oleh Israel di Tepi Barat.
RAMALLAH - Di tengah tekanan Israel dan ancaman Amerika Serikat untuk memveto usulan Palestina untuk mengajukan status kenegaraan ke Perserikatan
BERITA TERKAIT
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta
- Indonesia dan Malaysia Sepakat Bentuk Satgas Bersama Percepat Integrasi Sistem