AS Waspadai Serangan Balasan
Selasa, 03 Mei 2011 – 05:50 WIB
WASHINGTON - Osama bin Laden memang sudah tewas di tangan pasukan elite Amerika Serikat (AS), Navy Seal, dalam operasi yang hanya berlangsung 40 menit pada Minggu malam (1/5) di Abbotabad, Pakistan. Tapi, salah besar kalau lantas menganggap ancaman Al Qaeda telah berakhir. Tak heran, begitu kematian pria yang dituding Washington berada di balik peristiwa 11 September 2001, yang menewaskan 3 ribu orang, tersebut diumumkan, ancaman pembalasan langsung terdengar. Adalah Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) atau Gerakan Taliban Pakistan salah satu kelompok yang bekerja sama dengan Al Qaeda untuk menargetkan serangan terhadap pemerintah Pakistan dan berbagai aset AS serta sekutu-sekutunya.
Presiden AS Barack Obama pun mengakui itu. Dalam pidatonya untuk mengumumkan kematian Osama kemarin (2/5), Obama menyatakan bahwa Al Qaeda yang didirikan Osama 22 tahun silam tersebut akan terus menebarkan teror. "Kita harus tetap waspada di dalam dan luar negeri," kata Obama seperti dikutip Washington Post.
Baca Juga:
Al Qaeda tetap ancaman besar. Sebab, sel-sel organisasi itu telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Mereka juga telah menjalin afiliasi dengan berbagai gerakan militan di sejumlah negara.
Baca Juga:
WASHINGTON - Osama bin Laden memang sudah tewas di tangan pasukan elite Amerika Serikat (AS), Navy Seal, dalam operasi yang hanya berlangsung 40
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas