ASEAN Kucilkan Junta, Menlu RI: Rakyat Myanmar Prioritas Indonesia

ASEAN Kucilkan Junta, Menlu RI: Rakyat Myanmar Prioritas Indonesia
Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Ahad (16/5/2021). Foto: Katriana/ANTARA

ASEAN memutuskan untuk mengecualikan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing dalam KTT akhir bulan ini, setelah para menlu ASEAN mengadakan pertemuan khusus pada Jumat malam (15/10) untuk membahas kegagalan militer Myanmar menjalankan proses perdamaian.

Keputusan itu menandai langkah berani dan langka oleh ASEAN, menggat organisasi ini memiliki kebijakan untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain dan telah lama tidak menggunakan sanksi atau tindakan keras lain terhadap Myanmar.

Merespons keputusan tersebut, junta Myanmar menuding adanya "intervensi asing" untuk tidak mengundang Min Aung Hlaing.

Juru bicara junta Zaw Min Tun mengatakan kepada BBC bahwa Amerika Serikat dan perwakilan Uni Eropa (EU) telah menekan para pemimpin lain dari 10 anggota ASEAN untuk mengecualikan pemimpin junta dalam KTT.

"Intervensi asing juga bisa dilihat di sini. Sebelumnya, kami mengetahui bahwa beberapa utusan dari beberapa negara bertemu dengan Kementerian Luar Negeri AS dan menerima tekanan dari EU," kata Zaw Min Tun, Sabtu.

Sementara itu, beberapa anggota ASEAN telah menerima permintaan dari Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, yang dibentuk oleh lawan-lawan junta, untuk hadir dalam KTT. (ant/dil/jpnn)

Menlu Retno tegaskan komitmen Indonesia setelah menginisiasi pengucilan junta militer Myanmar oleh ASEAN


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News