Asep Kambali, Pendiri Komunitas Historia Indonesia Jakarta
Tak Sangka Bisa Datangkan Penghasilan Puluhan Juta
Rabu, 20 Juni 2012 – 00:02 WIB
Pesertanya ternyata membeludak, lebih dari seratus SMA ikut serta. Bahkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI memberikan apresiasi dan dukungan. "Kami dapat bantuan dana lumayan. Belasan juta lah," tutur Asep.
Dari momentum lomba lintas sejarah itu, Asep seolah mendapat pencerahan dan menjadi sangat termotivasi. "Orang bisa merancang masa depannya kalau memahami sejarah," tegasnya. Menurut dia, mencintai sejarah dan budaya juga merupakan kunci untuk membangun nasionalisme.
"Globalisasi oke, tapi jangan lupa lokalitas. Bahasa asing oke, tapi jangan lupa dengan bahasa ibu kita. Membangun sesuatu oke, tapi jangan menghancurkan gedung tua," terang Asep.
Setelah dia lengser dari jabatan ketua senat, semakin banyak inspirasi yang meledak di kepalanya. Dia jatuh cinta kepada ilmu sejarah. Pada prinsipnya, dia ingin mengembangkan lebih serius konsep wisata lintas sejarah.
Asep Kambali pernah merasa tidak suka dengan mata pelajaran sejarah. Tapi, dalam setahun, semua berubah. Bahkan, di kemudian hari, dia mendirikan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor